Terima Menantu Anda Seadanya, Karena Itu Adalah Pilihan Hati Anak Anda
Terima Menantu Anda Seadanya, Karena Itu Adalah Pilihan Hati Anak Anda
Photo Ilustrasi
Baca Juga :
Ketika seorang anak memilih untuk memulai sebuah rumah tangga, itu berarti mereka sudah yakin untuk hidup mandiri dan sudah berani mengambil keputusan dalam kehidupannya.
Namun didalam kehidupan nyata, masih banyak kasus pasangan yang gagal mempertahankan pernikahannya karena tekanan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya, sedangkan dalam urusan membina rumah tangga itu dijalani sendiri oleh pasangan itu sendiri, bukan orang tua mereka.
Status sosial, ketampanan dan kecantikan sering kali yang menyebabkan sulitnya menerima menantu dalam keluarga?
"Terimalah pilihan anak Anda, mungkin bukan seperti kriteria yang kamu impikan, apa yang kamu bayangkan, apa yang kamu harapkan, tapi dia adalah pilihan anak Anda."
"Mereka berdua sudah menerima baik dan buruknya, kekurangannya, kelemahannya apa adanya antara kedua pasangan".
Entah kenapa, masih ada segelintir mertua yang tidak bisa menerima pilihan hati anaknya, padahal menantunya itu adalah orang yang menjadi pilihan anaknya sendiri, karena sudah merasa cocok dan sehati.
Terkadang dia dengan sengaja menyalahkan menantunya itu dengan alasan untuk membuat menantu itu terlihat buruk, dan membenci menantunya karena alasan yang dibuat-buat, karena dia tidak menyukai menantunya itu.
Terimalah menantu Anda apa adanya, itu adalah pilihan anak Anda dan bukan pilihan Anda. Anak Anda yang akan berbagi kehidupan dengannya, dan bukan Anda.
Karena Anda juga pernah mengalami masa muda, coba putar balik ingatan Anda tentang kisah asmara yang Anda jalani semasa muda.
Ingatlah, setiap kehidupan seseorang tidak selamanya seperti itu, walaupun Anda tidak suka dengan dia, bisa jadi suatu saat nanti kalau dia sudah menikah dengan anak Anda dia yang lebih sayang kepada Anda dihari tua, atau bisa jadi dia yang menaikkan derajat kehidupan Anda.
Hidup tidak bisa diukur dengan kacamata terbuka, setiap orang ada fase perubahan yang positif, sekarang dia jahat bisa jadi sudah menikah dia akan menjadi baik dan sebagainya.
Benar itu, kadang orang tua selalu milih-milih calon menantu, mempersulit, harga mahar dibuat tinggi.
BalasHapusMereka juga pernah muda, pernah merasakan hal yang namanya percintaan.
Intinya, jangan memandang remeh setiap orang.
BalasHapusItu
Semua orang hanya memandang fisik dan harta ��
BalasHapusWah keren mas sangat inovatif sekali
BalasHapus